Pages

Rabu, 29 Juli 2009

Education For Kids

Berikut adalah cara mendidik anak menurut Usia Anak.

Moga bermanfaat

Anak Usia 10 tahun hingga 14 Tahun

ü Menyeru anak untuk segera tidur sesudah shalat Isya.

ü Memisahkan anak di tempat tidur masing sejak usia 10 Tahun

ü Melarang anak tidur tertelungkup

ü Membiasakan anak menundukan pandangan dan memelihara aurat.

ü Tidak memukul anak

ü Menghentikan pemukulan yg terpaksa dilakukan thdp anak bila anak meminta pertolongan kepada Alloh.

ü Tidak memukul anak pada bagian sensitif saat emosi.

ü Tidak memanjakan anak dan menuruti semua keinginanya.

ü Menjenguk anak sakit dan mendoakan kesembuhannya, dan mengobatinya.

ü Meluruskan kesalahpahaman dan kekeliruan anak dengan bijak.

ü Membantu anak bila tidak melakukan sesuatu

ü Melatih anak cara pengobatan alami.

ü Bila menghukum anak, lakukan dengan halus dan lembut.

ü Bergaul dan menceritakan masa kecilnya saat bersama orang dewasa.

ü Mengucapkan salam kepada anak-anak yang sedang bermain untuk menghargai eksistensi mereka dan mengajarkan salam penghormatan.

ü Mengajari anak etika masuk rumah.

ü Mendorong anak mengikuti pertemuan yang menggembirakan dan mengunjungi kerabat untuk menimba pengalaman.

ü Menganjurkan anak untuk bergaul dengan ulama dan bersikap santun kepada mereka.

ü Mengingatkan anak agar tidak bergaul dan berteman dengan orang jahat.

ü Mengajari etika berbicara dan menghormati saudara yang lebih tua.

ü Mengajari anak etika meminta izin.

ü Mendidik anak untuk tidak menjengkelkan sesamanya. Khususnya bertetanggaan.

ü Memperingatkan agar tidak saling mengancam dengan senjata mesti bergurau.

ü Melarang anak bergurau yang bersifat mengejutkan.

ü Memberi keringan kepada anak.

ü Melarang anak laki-laki menyerupai anak perempuan.

ü Membiasakan anak berpenampilan sederhana dan melatih ketahanan diri.

ü Memperlakukan anak perempuan dengan baik dan menjelaskan kedudukan mereka dalam islam.

ü Ancaman menelantarkan nafkah dan pendidikan anak

ü Mengingatkan anak agar tidak menghina dan merendahkan orang lain.

Anak-anak mulai dari usia 15 tahun hingga 18 tahun

ü Menganjurkan anak meraih keuntungan sejak pagi buta

ü Memberi solusi untuk menghabiskan waktu luang.

ü Menanamkan kecintaan kepada Nabi, keluarganya dan sahabtnya serta kecintaan kepada membaca Al Qur’an

ü Menjelaskan kedudukan Nabi dalam qolbu kaum mukmin

ü Menjadikan nabi sebagai panutan mereka.

ü Memberi semangat untuk mandiri dan bekerja keras.

ü Mengukuhkan hak menuntut ilmu dan mempelajari Al Qur’an

ü Memilih mualim yang saleh.

ü Membiasakan anak mengekang pandangan dan memelihara aurat.

ü Memerintahkan anak perempuan memakai jilbab bila telah baligh.

ü Memerintahkan anak laki-laki baligh untuk menikah bila mampu.

ü Mengajari anak usia baligh sifat amanah dan tanggung jawab.

ü Menghukum anak yang melalaikan tanggung jawabnya.

ü Meminta anak menceritakan pengalamanya untuk melihat cara berfikirnya.

ü Menasihati anak dengan lebih dulu memujinya.

ü Mengadakan parade militer gunak mempersiapkan anak menjadi pemberani.

ü Menyaksikan lomba kanuragan para pemuda.

ü Mempersiapkan anak utuk berperang di jalan Allah

ü Tidak melarang anak untuk meraih mati syahid.

ü Menganjurkan anak untuk mempelajari bahasa musuh.

ü Memperhatikan pengajaran baca tulis bahasa Arab.

ü Mengajari anak berbakti dan beretika kepada kedua orang tua.

ü Menjelaskan bahwa diri dan harta anak adalah milik orang tua.

ü Melepas kepergian berhaji dengan doa.

ü Mengingatkan Anak kepada Allah saat kesulitan

ü Menyerahi anak tugas penting.

ü Menuntun anak kepada ketaatan dan kebajikan dengan hikmah kebijaksanaan

PESAN LUQMAN

Pesan Pertama

Disebutkan kisanhnya oleh firman Allah:

Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya :”Hai Anakku, Janganlah kamu mempersekutukan Allah , Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kejaliman yang besar.(QS. Luqman (31):13)

Ibnu Katsir telah mengatakan dalam kitab tafsirnya bahwa Luqman berpesan pada putranya sebagai orang yang paling disayangi dan berjhak mendapat pemberian paling utama dari pengetahuannya. Oleh karena itulah Luqman dalam wasiat pertamanya berpesan agar anaknya menyembah Allah Semata. Tidak mempersekutukanNya dengan sesuatupun seraya memperingatkannya

Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar benar kejaliman yang besar.

Yakni Syirik adalah Dosa yang paling besar. Sehubungan dengan Hal ini Bukhari telah memperingatkan melalui Abdulah bin Ams’ud yang telah menceritakan ketika ayat ini turun yaitu FirmsnNya:

Orang Yang beriman tidak mencapuradukan iman merka dengan kejaliman (Syirik): (QS Al An’aam(6): 82)

Pasan Kedua

Disebutkan oleh FirmanNya:

Hai AnakKu sesungguhnya jika ada suatu perbuatan sebesat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkanya (mebalasinya) sesungguhnya aAllah Maha Halus lagi maha mengetahui(Luqman(31) : 16)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa seandainya amal sekecil dzarah itu dibentengi dan ditutupi berda di dalam batu besar yang membisu atau hilang dan lenyap di kawasan langit dan di dalam bumi. Maka sesungguhnya Alalh pasti akan membalasnya. Demikianlah karena sesungguhnya Allah tiada satupun yang tersembunyi baginya dan tiada sebutir dzarahpun, baik yang ada di langit maupun di bumi, terhalang dari penglihatan – Nya oleh sebab itulah disebutakan oleh firmanNya. “Sesungguhnya Allah maha halus dan maha mengetahui.”

Lathifun, maha halus pengetahuannya sehingga segala sesuatu tiada tersembunyi betapapun lembut dan halusnya.

Khabiirun, maha mengetahui langkah-langkah semut sekecil apapun yang ada di kegelapan malam yang sangat pekat.

Pesan ke tiga

Luqman terus menerus memberikan pengarahan kepada putranya, kisahnya di sebutkan dalam firmanNya:

Hai Anaku dirikanlah Shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah merka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah dari apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah.

Kesimpulan

Sesungguhnya hal yang mula-mula diprioritaskan oleh sistem pendidikan islam adalah menuangkan materi pelajaran agama, pendidikan akhlaq, dan kerohanian, kemudian barulah memperhatikan pengisian bidang mata pelajaran umum. Perbedaan yang paling signifikan antara sistem pendidikan islam dan sistem pendidikan masa kini adalah kalau pendidikan islam bersifat idealisme dengan sasaran utamanya adalah kerohanian dan pendidikan akhlak yang utuh.

Sikap kaum muslim yang menuntut ilmu dan belajar tidak bertujuan mencari pangkat, kedudukan, pekerjaan, atau materi, tetapi mereka mempelajari ilmu semata-mata karena Allah. Oleh karena itulah, mereka berhasil menulis sejumlah besar karya-karya ilmiah yang sangat berharga dan meninggalkan budaya budaya ilmiah yang tetap lestari sepanjang masa hingga sekarang.

Berbeda halnya dengan sistem pendidikan masa kini yang tujuan utamanya benar-benar telah dikuasai oleh sisi materi dan keduniawian. Setiap orang baik yang belajar disekolahan, universitas, maupun pendidikan kejuruan, usai menyelesaikan masa belajarnya bertujuan menjadi pegawai, mendapat pekerjaan atau memperoleh kedudukan. Perjuangan dan minat untuk belajar kian sengit dalam persaingannya demi meraih pekerjaan dan materi, sehingga kemauan untuk mengadakan penelitian melemah dan produk ilmiah makin langka. Selanjutnya menjadi pupuslah kesucian ilmu dan kebesaran ulama.

Padahal dalam waktu yang sama, selain memperhatikan norma-norma ilmiah dan kerohanian pendidikan islam justru tidak pernah melupakan perhatiannya terhadap materi – materi yang menyangkut pelajaran umum. Mempersiapkan tenaga kerja yang handal, mengadakan praktek-praktek kejuruan dan pengembangan wawasan berfikir dalam kehidupan.

Tidaklah berlebihan bila kami katakan bahwa dunia sekarang sangat membutuhkan sistem pendidikan yang islami, yatu sistem pendidikan yang mengacu pada norma-norma idealisme, kehormatan ahlaq dan agama agar kita belajar hanyalah untuk ilmu semata dan meraih kesenagan berilmu serta terhindar dari kerusakan, kejahatan, kerendahan, kerakusan, ketamakan, penjajahan angkara murka peperangan dan bencana-bencana diakibatkan olehnya, sehingga kita dapat menikmati kehidupan kehidupan yang diliputi oleh nuansa ketenangan dan dapat meraih kebebasan yang sempurna.

3 komentar:

  1. tulisane mbok yo rodho di gedheni tho bu...
    opo ora mesakne karo sing moco.nyureng - nyureng mundak mripate loro...mathur nuwun..parennnnnggg

    BalasHapus
  2. Artinya Apa sich... ga ngerti. please jgn pake bhs planet ya...

    BalasHapus