Pages

Rabu, 27 Agustus 2014




Hakikat Kecantikan dan Ketampanan dalam islam


Mengukur kecantikan/ketampanan seseorang menjadi relatif, tergantung siapa yang berkomentar dan dari sudut apa penilaian dilakukan, bisa karena ukuran tinggi badan, bentuk wajah, atau warna kulit seseorang.

Sesungguhnya tak mungkin kita akan bersombong ria,dengan menghina orang lain (baik secara lisan atau di dalam hati) eh…kamu tuh jelek,hidungmu dataran rendah, mukamu berjerawat, badanmu semampai (semeterpun tak sampai alias pendek), gemuk, kulit hitam legam, matamu sipit,dll. karena kecantikan dan ketampanan lahiriah ini didapat gratis dariAllah swt. tanpa campur tangan orang yang bersangkutan, diberikan begitu saja,

“Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At- Tiin 95: 4).

Walaupun telah diciptakan dalam sebaik-baik bentuk, kecantikan dan ketampanan ini hanyalah titipan, akan berarti bila disertai ketaqwaan.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh-tubuh kalian, juga tidak penampilan kalian, tapi melihat hati dan amal perbuatan kalian. Taqwa itu di sini, taqwa itu di sini, taqwa itu di sini,beliau pun menunjuk dadanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kemuliaan manusia hanya dengan iman dan mengerjakan amal shaleh, sebagaimana diterangkan dalam Q.S.At –Tiin 95: 6. Oleh karenanya, tampilan apa pun yang ikhwan/akhwat miliki tak usah berkecil hati. Betapa adilnya Allah yang mengukur kecantikan/ketampanan kita semata dari isi hati masing-masing.

Agar kecantikan/ketampanan yang ada di dalam seseorang terpancar keluar,diperlukan beberapa hal sebagai berikut:




Menjaga Lisan Dalam bahasa Indonesia
dikenal sebuah pepatah, mulutmu adalah harimau. Maksudnya, apa-apa yang kita ucapkan dapat berdampak langsung mencelakakan si pembicara ke dalam kebinasaan akibat kata-kata yang diucapkannya itu.

Menarik atau tidaknya seseorang, dapat terpancar dengan tutur kata yang santun, lemah lembut, menyejukkan, sapaan ramah, walau isi yang disampaikannya itu mungkin menyangkut hal yang sederhana sekali pun,apalagi bila ditambah dengan wawasan keilmuannyamumpuni/berbobot. Ia selalu hadir menempatkan dirinya menjadi pribadi yang tawadhu (rendahhati), apabila ia tahu apa yang ia katakan, apabila tidak ia akan bertanya pada ahlinya.

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk dapat menjaga tutur kata,

“…Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah bertutur yang baik atau diam.” ( DiriwayatkanAsy-Syaikhany dan IbnuMajah).

Rasulullah saw. menetapkan dua pilihan: bertutur kata yang mengandung unsur kebaikan atau diam, karena pada dasarnya semua perkataan itu tidak terlepas dari dua nilai, yaitu perkataan berunsur kebaikan dan perkataan berunsur keburukan. Tidak berkata-kata alias diam (tidakberkomentar) karena apabila berkomentar dipandang mengandung unsurkeburukan. Misalkan menahan diri dari mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti hati orang, meledek/menghina, mencaci maki,menghasut/provokasi, mengkritik orang dengan tidak arif, dll.

Hadits lain dalam riwayat Bukhari dan Muslim menerangkan,

perkataan yang manis adalah salah satu bentuk shadaqah. Bahkan Al Qur’an menerangkan: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan(perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Pengampun.” (Q.S.Al-Baqarah 2: 262).





Perilaku yang Baik

”Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik perilakunya.” (H.R. Bukhari).

At-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Jabir, sesungguhnya Nabi berkata,

“Sesungguhnya orang yang paling aku senangi dan paling dekat kedudukannya denganku kelak pada hari kiamat adalah yang terbaik perilakunya di antara kalian.”

Juga hadits yang lain,
Sesungguhnya aku(Rasulullah saw.) diutus untuk menyempurnakan perilaku yang benar.” (H.R.Ahmad).

Firman Allah swt.,

“Dan sesungguhnya kamu (Rasulullah saw.)benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Q.S. Al Qolam 68: 4).

Menurut Aisyah r.a., istri Rasul, perilaku Muhammad saw. adalah cerminan kandungan Al Qur’an. Misalkan kesabaran, jiwa pemaaf,keikhlasan dalam beramal, keberanian membela yang benar/hak,bijaksana, dll. Sangat banyak keterangan yang mengajak kita berperilaku cantik dan tampan dalam hal akhlak/perilaku,

dengan cara berupaya mengamalkan firman-Nya.

Kalau perilaku ini sudah terlatih (melalui riyadhoh/latihanmembiasakan diri sehingga menjadi kebutuhan), insya Allah menjadi sifat yang tertanam kuat di dalam jiwa. Dengan sendirinya akan melahirkan perbuatan amal shaleh yang dibiasakan, tanpa harus terpaksa.
Misalnya hati akan mudah tergerak untuk memberi tanpa harus lebih dahulu diberi oleh orang lain, kesabaran hatinya melahirkan sikap yang tanpa menyerah menghadapi komentar orang bodoh/jahil terhadapnya lalu mampu memaafkannya, dan bertindak bijaksana/hati-hati mengharuskan ia menimbang dahulu apa saja dengan pertimbangan kemaslahatan untuk dirinya, keluarganya, lingkungan,dan umat.

Mampu Mengendalikan Diri

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw.bersabda, “Orang kuat itu bukan karena (kekuatannya) pada saat berkelahi. Tapi,sesungguhnya orang kuat itu adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya pada saat marah.” (H.R. Bukhari, Muslim, danAbu Daud).

Boleh-boleh saja ikhwan/akhwat marah terhadap seseorang/pada suatu keadaan, asal dalam kemarahan itu ia tetap dapat menjaga lisan dan perbuatan, jangan terlalu memperturutkan hawa nafsu ingin marah tanpa kendali. Misalkan sambil mencaci-maki, memukul, sambil melempar barang, tidak mau memaafkan kesalahan orang yang membuat kita marah/dendam, marah sampai berhari-hari, memutuskan tali silaturahmi,dll.

Pada umumnya reaksi orang pada saat marah biasanya raut muka memerah,kedua matanya membelalak, urat leher tegang, hati tersulut emosi, dan kata-kata tak terkontrol, sehingga membuat orangd i sekelilingnya tidak nyaman bila berdekatan dengannya.

Upayakan penampilan ikhwan/akhwat tetap menarik walau dalam keadaan marah sekalipun. Caranya dengan melatih diri untuk menegur/memarahi orang dengan niat karena Allah, membenci pun karena Allah swt. Kita benci pada perbuatanya bukan pada orangnya, sehingga menjadi ibadah,bukan memperturutkan hawa nafsu syetan.

Memiliki Rasa Malu




Dari Imran bin Hushain, ia berkata, Nabi saw.bersabda,

“Malu itu hanya bisa tercipta dari kebaikan.” (H.R. Bukhari,Muslim dan Ahmad).

Rasa malu seseorang kepada Allah swt. dapat melahirkan suatu kebaikan. Misalkan ketika bertemu dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya lalu menundukkan pandangan/tidak menatap dengan syahwat,ketika bergaul ia mampu menahan kata-katanya untuk tidak membicarakan hal yang sia-sia,dll. semata-mata karena merasa malu kepada Allah swt. Orang tersebut malu bila menggunakan karunia/nikmat Allah swt. untuk kemaksiatan, ia sadar selalu diawasi oleh Nya.

Menjauhi Prasangka, Memata-Matai, Dengki, dan Saling Memusuhi

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw.berkata,

“Jauhilah oleh kalian berprasangka, sesungguhnya berprasangka itu sebohong-bohong perkataan. Dan janganlah kalian saling memata-matai,saling menduga-duga (kesalahan orang lain), saling mendengki, saling membenci, dan saling memusuhi. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allahyang bersaudara, sebagaimana telah Ia perintahkan. Orang Muslim itu adalah saudara orang Muslim lainnya, tidak menzaliminya, menghinakannya dan merendahkannya. Cukuplah kejahatan orang Muslim itu ketika ia merendahkan saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim atas Muslim lainnya diharamkan: Darahnya, hartanya, dan kehormatannya.”(H.R. Bukhari dan Muslim).


Kita dilarang: Mengorek/memata-matai aib/aurat/keburukan/sisi negatif orang untuk diberitahukan kepada yang lain (tajassus)atau untuk diri sendiri (tahassus). Hasad, berharap agar nikmat yang didapat oranglain secepatnya musnah, sama saja apakah harapan itu diikuti dengan usaha memusnahkannya atau tidak.

Tadabur yaitu saling menjauhi,berpaling, atau memusuhi. Haqr, menghina,merendahkan, dan menganggap remeh. Zhann, kecurigaan yang tanpa sebab, tanpadasar, yang tidak ada kesesuaian dengan kenyataan, tanpa melihat bukti-bukti. Walaupun demikian, ada zhann (prasangka) yang diperbolehkan, misalnya terhadap orang yang terang-terangan menunjukkan potensi untuk diragukan, zhann terhadap masalah yang terang-terang akan mencelakakan, zhann bahwa Allah itu Maha Adil, tidak pernah zalim pada hambanya.

Memata-matai orang diperbolehkan untuk tujuan menjauhkan dari kerusakan karena pertimbangan kemaslahatan yang lebih besar. Misalkan,apabila kita mengetahui ada orang yang berniat melakukan kejahatan pembunuhan atau pencurian, kita memata-matai mereka agar dapat menggagalkan rencana tersebut.

Berbahagialah ikhwan/akhwat bila kita dapat berpenampilan cantik/tampan luar-dalam, terutama bila hati kitad ipenuhi dengan sifat-sifat positif seperti di atas

Wallahu A’lamBishshawab. Doa kita bersama:

“Allaahumma kamaa hassanta khalqii fahassinkhuluqii”, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku,maka perindah pulalah akhlakku. (H.R. Ahmad).



Me


... BILA ROH MENINGGALKAN TUBUH ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sekujur tubuh terbaring, muka pucat, sejuk, beku dan kaku tidak bermaya.Tapi nun di satu sudut, rohnya masih berada di sisi jasad memperhatikan saja tubuhnya di perlakukan orang. Sewaktu semua perhiasan dan pakaian yang di banggakan dulu di bukakan maka terdengarlah roh menjerit-jerit, merintih dan merayu.

Semua makhluk mende...ngar jeritan kecuali jin dan manusia.

“Wahai orang yang memandikan, ku minta kepadamu karena Allah, supaya melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan. Sebab pada saat ini aku baru saja beristirahat daripada seretan malaikat maut …!”

Oleh karena itu, ketika hendak menanggalkan pakaian-pakaian saudara kita yang yang telah meninggal sebaiknya dilakukan dengan perlahan. Jika susah untuk dibuka, gunting saja pakaian tersebut.

Orang yang meninggal dunia (yakni ketika roh di cabut oleh malaikat maut), sakitnya seperti di tikam 300 kali. Walaupun pada lahirnya tubuhnya masih sempurna tapi pada hakikatnya tubuh tersebut telah hancur luluh.

Begitu juga waktu dimandikan, dikafankan, dan seterusnya sewaktu di usung ke kubur, roh senantiasa merintih mengharapkan pembelaan daripada manusia.

Sewaktu air disiramkan ke badannya ia berteriak: “Wahai orang yang memandikan roh, Demi Allah, janganlah engkau menuangkan air mu dalam keaadaan panas. Dan jangan pula terlalu sejuk.Sebab tubuhku terbakar dengan keluarnya roh.”

Dan ketika mereka memandikan berkatalah roh: “Demi Allah, Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menggosok aku dengan kuat. Sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya rohku.”

Sewaktu di mandikan dan di bersihkan najis kepada kemaluan, janganlah di biarkan mayat tersebut terbuka hingga menampakkan auratnya, sudah tentu roh berasa malu dan menangis bila auratnya di pertunjukkan pada orang. Sedangkan ketika hidup sangat di jaga auratnya itu.

Begitulah seterusnya, mayat merasa sakit sekiranya tubuhnya di perlakukan dengan kasar. Untuk mengatasi masalah ini, keluarga dan juga para tamu yang datang janganlah cuma menangis dan bersedih. Sebaliknya berikanlah bantuan dengan menghadiahkan bacaan Ya’asin ataun sekurang-kurangnya sedekahkanlah Al Fatihah.

Rasulullah sendiri melarang berbincang bincang hal-hal dunia di hadapan mayat. Apalagi mengumpat dan menceritakan keburukkannya semasa hidup.

Begitu juga dengan memasak dan makan-minum di rumah yang di dalamnya ada mayat. Usahakanlah memberi bantuan kepada kaum keluarga yang telah ditinggalkan oleh saudara mereka.

Sewaktu mayat dikeluarkan dari rumah, roh pun meyeru:

“Demi Allah, wahai jemaah ku, Aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda. Maka janganlah kamu menyakitinya.Anak-anak ku7 telah menjadi yatim, maka janganlah kalian menyakiti mereka .. Sesungguhnya Pada hari ini aku dikeluarkan dari rumahku dan aku tidak akan kembali selamanya.”

Perkara-perkara yang perlu di tekankan di sini untuk umat Islam:

Jangan di sediakan makan dan minum di rumah yang ada mayat kerana pernah saya menghadiri pengkebumian saudara-saudara kita dan masih ramai malah mereka dengan tidak sadar menyediakan makan minum kepada para tamu yang datang melayat orang yang meninggal karena mereka sebenarnya tidak tahu(jahil)

Asingkanlah tempat untuk di mandikan mayat tadi dari pandangan orang dan setidaknya di tiraikan kain atau tempat khusus untuk menjaga keaiban pada mayat tadi.

Dan yang paling harus diingat, Jangan membongkar keaiban orang yan sudah meninggal tadi selepas kita mandikan mayatnya. Najis keaiban itu adalah suatu dosa yang paling besar!!!! Naudzubillah..!!

Oleh sebab itu di tekankan di sini, sebaik baiknya orang yang akan sama-sama memandikan mayat biarlah dari kaum keluarga yang paling dekat sekali terutama anak-anak dan cucu-cucu. Untuk menjaga keaiban keluarganya yang telah pergi, Semoga di berkati oleh Allah adanya.

Jangan berdiam diri saja atau berbincang -bincang dalam soal keduniaan apabila kita melawat orang yang meninggal karena mayat tersebut sesungguhnya berada dalam keaadan kesakitan samapai di kuburkan.

Sebaik-baiknya bacalah Yaasin dan sedekahkanlah Al Fatihah untuk orang yang telah meninngal dunia.

Penghantaran ke kuburan, sebaik-baiknya kaum keluarga yang terdekat sekali terutama anak –anak dan cucu-cucu mengusung dan menguburkan mayat sehingga akhir, ke liang-Lahat karena mereka lebih mengetahui, lebih memahami, lebih mengenal, lebih terasa akan kehalusan persaudaraan dalam aspek menjaga, mengawal dan menentukan mayat sampai selesai dari saat menghembuskan nafas terakhir sehingga di kuburkan ...

Dalam suatu riwayat di sebutkan: Sewaktu roh terpisah dari tubuh, ia di panggil dari langit dengan tiga kali jeritan:

Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan..

• – Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu? ...

• – Apakah Kau Yang Telah Mengumpul Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Mengumpulmu? ...

• – Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu? ...

• – Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu?’ ...

KETIKA MAYAT TERGELETAK AKAN DIMANDIKAN ..

Terdengar Dari Langit Suara Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan …

• – Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah? ...

• – Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara? ...

• – Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa? ...

• – Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Ghaib Tak Bersuara? ...

KETIKA MAYAT SIAP DIKAFANKAN ...

Suara Dari Langit Terdengar Memekik,’Wahai Fulan Anak Si Fulan

• – Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Redha Allah ..

• – Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah ..

• – Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal ..

• – Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya ..

• – Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan.’ ...

KETIKA JENAZAH DI USUNG ...

Terdengar Dari Langit Suara Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan..

• – Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan ...
• – Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Taubat ..
• – Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat.’ ...

KETIKA MAYAT SIAP DISHOLATKAN ...

Terdengar dari Langit Suara Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan..

• – Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat ..

• – Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik ..
• – Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk.’ ..

KETIKA MAYAT DIBARINGKAN DI LIANG LAHAD ...

terdengar Suara Memekik Dari Langit,’Wahai Fulan Anak Si Fulan…

• Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini ...

Wahai Fulan Anak Si Fulan…

• – Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis ..
• – Dahulu Kau Bergembira, Kini Dalam Perutku Kau Berduka ...
• – Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa.’ ..

KETIKA SEMUA MANUSIA MENINGGALKANNYA SENDIRIAN ...

Setelah para manusia pulang meninggalkan mayat yang sudah dikuburkan itu lalu Allah SWT berfirman:

"Wahai hamba-Ku, kamu tetap terpencil dan sendirian, para manusia sudah pergi dan pulang meninggalkanmu dalam kegelapan kubur.

Padahal kamu telah berbuat maksiat kepadaKu karena para manusia, karena isteri dan karena anak.

Namun aku sangat kasihan kepada mu pada hari ini dengan limpahan rahmat, yang dengannya para makhluk sama kagum. Dan Aku lebih kasihan kepada mu daripada kasih ibu kepada anaknya."

Allah Berkata Kepadanya, ‘Wahai Hamba-Ku …. .

• Kini Kau Tinggal Seorang Diri ...
• Tiada Teman Dan Tiada Kerabat ...
• Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap ...
• Mereka Pergi Meninggalkanmu. … Seorang Diri ...
• Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar PerintahKu ....
• Hari Ini, …. Akan Kutunjukan Kepadamu ...

• Kasih Sayang-Ku ...
• Yang Akan Takjub Seisi Alam ..
• Aku Akan Menyayangimu ...
• Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya’ ...

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman , ‘Wahai Jiwa Yang Tenang

• Kembalilah Kepada Tuhanmu ..
• Dengan Hati Yang Puas Lagi Diredhai-Nya ...
• Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku ..
• Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku’ ...

Demikianlah keterangan dalam suatu riwayat mengenai beberapa ucapan dan jeritan serta teriakan yang di tujukan kepada mayat, sejak rohnya lepas dari tubuhnya sehingga mayat ditutup tanah dalam kubur.

Subhanallah ......

Pribadi yang BERDZIKIR ITU INDAH : ..
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH ...
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR ...
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH ...

Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT ...
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA ...
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA ...

Setiap GERAK HATINYA adalah DOA ...
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH ...
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD ...

Kekuatannya adalah SILATURAHMI ...
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI ...
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN ..

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

Renungan Ramadhan:
Alhamdulilah malam nuzulul Qur’an baru saja kita lewati.. semoga kita tidak melewatkannya begitusaja tanpa ada makna di dalamnya.
Memaknai malam nuzulul qur’an, izinkan saya mengupas sedikit saja dari sudut proses bagaimana qur’an yg setiap saat kit abaca dan jadi pedoman hidup kita di dunia itu dicetak dan sampai ke tangan kita. Mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita, betapa kita dimanjakan dengan sarana yang ada, sampai kita tidak sempat berfikir bagaimana proses qur’an itu di cetak / diperbanyak dan sampai ke tangan kita dengan segala bentuk dan warna yang indah, dengan kualitas tinggi dan  segala kelengkapan yg  kita butuhkan.
PT. Gramedia, inilah salah satu percetakan dengan jaringan terbesar di Indonesia yg mempunyai satu layanan istimewa yaitu mencetak mushaf Al-Qur’an dengan system kerja khusus yg terpisah dari jalur produksi cetakan yang lain.
Produk Al Qur’an yg dicetakpun bukan hanya mushaf al-Qur’an biasa , tapi juga mushaf Al-Qur’an “ajaib” yang mampu mengeluarkan suara tilawah Qur’an dengan bantuan pena khusus . untuk mencetak Al-Qur’an ini pun tidak menggunakan kertras biasa, PT. Gramedia menggunakana kertas khusus yg mampu menyimpan data-data digital berupa titik-titik berukuran mikro. Titik-titik inilah yg dibaca oleh pena sehingga ia bisa  meneluarkan suara bacaan Qur’an, tentu saja ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya alat cetak canggih dan akurasi dalam bekerja.

“Yang kami cetak ini kitab suci. Tidak bisa diperlakukan sama seperti produk cetakan yang lain” ujar Press manajer Cikarang Plant. Semua karyawan dan petugas yg terlibat didalamnya terlebih dahulu berwudhu untuk menjaga kesucian Al-Qur’an.  Seluruh proses pencetakan Al-Qur’an ini dikawal oleh satu orang penghafal Al-Qur’an yang memastikan tidak ada satu huruf pun yang salah dari hasil cetakan. Pembimbing ini bisa ditunjuk dari pihak pemesan atau bisa juga ditunjuk oleh pihak percetakan Pt. Gramedia. Subhanalloh…

Bahan-bahan sisa proses pencetakan pun tidak dibuang sembarangan. Selain dipisahkan dari bahan-bahan sisa produk lain, bahan-bahan ini juga terus dijaga agar tidak ada yang tercecer sedikitpun. Bahan-bahan sisa berupa kertas akan dikumpulkan lalu dikirim dengan pengawalan  hingga sampai di pabrik daur ulang . sertifikat halal pun telah dikantongi PT Gramedia , sehingga kita tidak perlu ragu .. insyaAllah halal adanya.
Demikian proses Al-Qur’an dicetak dan sampai ke tangan kita, semoga semua upaya dari berbagai pihak mendapat ridho dari Allah SWT.. amiiin..

Dunia Cuma Sarana *****


Segala puji hanya bagi Allah SWT yang menjadikan kehidupan dunia sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya. Untuk dipilih mana yang paling baik prestasinya. hamparan kesenangan dunia yang menghiasi hidup kita, harta, tahta, wanita, emas, intan, permata, rupiah, xenia, dan avanza. Kesibukan kerja dan sederet kebutuhan hidup lainnya, tak kita sadari kadang menguras seluruh potensi kita. Adakalanya kita sadar lalu menjadikan itu semua sebagai bentuk ibadah kita, namun tidak sedikit di antara kita yang terlena lalu terseret pada kelezatan dunia semata, dengan menikmati kemapanan dan kenyamanan dan tidak berbuat apa-apa, Astaghfirulah…







Deretan profesi yang terbentang antara siang dan malam yang membujur dalam sifat-sifat dan praktek-praktek kerja mulai dari instansi pemerintah dan swasta, di pabrik dan perusahaan, bisnis dan perdagangan, pengusaha atau kuli biasa, dokter, guru, polisi, dan profesi lainnya, adalah amanah yang sangat bermakna, namun tak kita sadari, semua itu kadang menguras potensi kita dan lagi-lagi kita tak bisa berbuat apa-apa. Astaghfirullah wa atubu ilayh…


Rasul SAW mengingatkan pada diri kita akan amanah itu dengan sebuah pertanyaan: "Fama fa’alta fiha?" (apa yang kau perbuat dengan amanah itu?)


Ya Allah, jadikan dunia ini hanya di tangan kami, dan jangan jadikan ia menguasai hati, jadikan ia sebagai sarana meraih cinta-Mu, dan jangan jadikan ia menyesatkan kami.

Wassalamu'alaikum Wr.wb,
Salam Sabar